Saturday, December 01, 2012

Jagadhita - Oriented

Moksartham Jagadhita-Oriented Utama Bagi Individu Bali
I Gede Suputra Widharma, ST, MT

          Bali dalam menjaga alam budaya adi luhungnya tergantung pada tindakan masyarakat Bali sendiri dalam berkarya sehari-hari baik di keluarga, di tempat kerja, maupun di lingkungannya berada. Berhasil atau tidaknya Bali menjaga dirinya sangat bergantung kepada kuat atau lemahnya dorongan individu Bali untuk melakukan tindakan tersebut (motivasi). Apabila diamati lebih mendalam, maka akan akan didapati 3 jenis motivasi yang mendorong individu Bali untuk melaksanakan tindakan, yaitu:



1. Motivasi Dharma
Motivasi yang utama dari ketiga motivasi yang ada adalah Motivasi dharma/agama. Motivasi ini didasarkan kepada kesadaran seseorang bahwa suatu perbuatan harus dilaksanakan sebagai rasa bakti kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Motivasi yang selalu mengingatkan manusia Bali pada hakekat Tri Rna (tiga utang) yaitu utang pada Tuhan dan Alam ciptaanNYA, leluhur dan sesama manusia, serta para Rsi. Motivasi ini memiliki pengaruh yang sangat kuat khususnya bagi pelakunya untuk memperoleh kebahagiaan hakiki. Upacara Yadnya yang besar dengan menghabiskan dana, pikiran, waktu, dan tenaga yang cukup besar dapat terlaksana dengan baik dan lancar tanpa ada rasa kekecewaan dan penyesalan, bahkan yang ada adalah keinginan untuk lebih meningkatkan lagi pelaksanaannya pada kesempatan berikutnya. Semuanya ini dapat terwujud karena motivasi dharma ini dari tiap individu khususnya masyarakat Bali. Motivasi yang sejak dulu menjadi pendorong yang sangat kuat bagi setiap masyarakat Bali untuk berkarya secara aktif, kreatif dan inovatif sehingga dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan khususnya menjaga kelestarian alam budaya Bali bukan saja untuk hari ini dan esok lusa, tapi untuk selamanya.

2. Motivasi Eksistensi Diri
Jenis motivasi yang kedua adalah motivasi yang membuat individu berkarya untuk mendapatkan penghargaan atas hasil karyanya. Rasa kebanggaan, pengakuan dan penghargaan akan sebuah prestasi merupakan salah satu pendorong seseorang untuk berkarya, tetapi dorongan itu akan hilang manakala kebanggaan, pengakuan dan penghargaan akan hasil karyanya hilang atau berkurang. Atas dorongan untuk mewujudkan hal ini seringkali individu rela mengorbankan harta bendanya. Seperti saat pemilihan umum beberapa saat yang lalu ataupun keinginan menduduki jabatan untuk eksistensi diri di lingkungan masyarakat, dengan rela mengeluarkan hartanya untuk memuluskan hasrat dan keinginannya tersebut. Setelah segalanya terselesaikan, jangankan individu yang cita-citanya kandas terlihat kekecewaan tampak pada tindak tanduknya, bahkan pada individu yang tercapai cita-citanyapun akhirnya berujung dengan kebahagiaan semu atau malah kegelisahan hidup.

3. Motivasi Materi
Motivasi yang terakhir ini meskipun sifatnya tidak membawa kepada kebahagiaan hakiki, akan tetapi kebanyakan individu melakukan perbuatan justru didominasi oleh motivasi materi (kebendaan) ini. Namun demikian pada kehidupan sehari-hari dapat dirasakan bahwa pengaruh motivasi materi ini bersifat sementara, semu dan relatif, sebab ketika telah tercapai kebutuhan materi tersebut, maka dorongan untuk berkarya pada bidang itu akan melemah pula. Individu yang bermotivasi materi ini tidak akan terdorong untuk aktif dan kreatif manakala kebutuhan materi dirasa tidak akan diperoleh dari pekerjaan tersebut. Orang-orang yang menjadikan motivasi materi menjadi landasan setiap perbuatannya seperti para kapitalis dan neoliberalis, maka cenderung tidak akan pernah merasakan kebahagian hidup yang hakiki dan selalu akan merasa tidak puas atas apa yang telah diraihnya.


Akhirnya, apabila dilakukan pemahaman yang lebih mendalam terhadap hakikat ketiga motivasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi materi dan eksistensi diri biasanya lebih pada orientasi keuntungan (profit oriented) yang bersifat temporal (sesaat) dan semu adanya, sedangkan motivasi dharma lebih pada orientasi kebahagiaan hakiki yang dikenal dengan istilah Moksartham Jagadhita yang akan memberi manfaat bagi dirinya, bagi orang yang disayanginya, bagi Bali, dan juga bagi dunia ini.

Penulis, Dosen Sistem Informasi JTE Politeknik Negeri Bali, warga Dukuh Segening Serongga Kelod Ginyar Bali

No comments: