Sunday, October 18, 2020

LAN for SMART BUILDING

 LAN ~ LOCAL AREA NETWORK ~ SMART BUILDING

I Gede Suputra Widharma


INTRODUCING

Di era modern seperti sekarang ini, teknologi kian hari semakin cepat perkembangannya. Inovasi dan penemuan-penemuan yang mutakhir di bidang teknologi terus bermunculan di seluruh penjuru dunia. Semua negara saling berlomba-lomba dalam menciptakan sesuatu yang baru dan mengembangkan yang sudah ada. Termasuk juga dalam hal teknologi komunikasi dan jaringannya. Masih teringat dahulu manusia dalam berkomunikasi jarak jauh masih menggunakan burung pembawa pesan. Kemudian teknologi-teknologi baru terus bermunculan dari radio, telegram, telepon, dan yang paling banyak digunakan sekarang internet. Internet kini telah berevolusi menjadi kebutuhan kita sehari-hari karena sangat membantu dalam memudahkan segala aktivitas manusia. Internet juga kini dapat kita akses melalui berbagai platform seperti smartphone, tablet, tv, dan tentu saja komputer (PC). Dalam penggunaan komputer, kita juga mengenal sistem jaringan komputer. Jaringan komputer sangat berguna untuk data sharing antar komputer, agar lebih mudah dalam berbagi data meskipun tanpa menggunakan internet. Jaringan komputer ini ada beberapa macam jenisnya tergantung dari kebutuhan jangkauan areanya. 

Namun yang akan focus dibahas pada makalah ini hanya Local Area Network. Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputerkomputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya. Dengan adanya teknologi LAN ini diharapkan mampu memudahkan penyebaran layanan informasi data dalam lingkup ruang yang kecil. 

Pelayanan informasi secara terintegrasi mampu menciptakan kinerja yang maksimal dari para pengguna dan juga meningkatkan keandalan dalam pengerjaan berbagai persoalan. Oleh karena itu penulis ingin membahas tentang implementasi LAN pada era otomatisasi dengan cara penggunaan LAN pada Smart Building. 

JARINGAN KOMPUTER

Jaringan komputer dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian dua atau lebih komputer. Komputerkomputer ini akan dihubungkan satu sama lain dengan sebuah sistem komunikasi. Dengan jaringan komputer ini dimungkinkan bagi setiap komputer yang terjaring di dalamnya dapat saling tukar-menukar data, program, dan sumber daya komputer lainnya, seperti media penyimpanan, printer, dan lain-lain. Jaringan komputer yang menghubungkan komputer-komputer yang berada pada lokasi berbeda dapat juga dimanfaatkan untuk mengirim surat elektronik (e-mail), mengirim file data (upload) dan mengambil file data dari tempat lain (download), dan berbagai kegiatan akses informasi pada lokasi yang terpisah. Tujuan utama dari sebuah jaringan komputer adalah sharing resource (sumber daya), dimana sebuah komputer dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki komputer lain yang berada dalam jaringan yang sama. Perkembangan teknologi komunikasi data dan jaringan komputer dewasa ini sudah tidak terbatas lagi hanya pada komputer. Berbagai perangkat teknologi komunikasi yang hadir saat ini berkembang mengikuti perkembangan teknologi komputer, banyak diantaranya mengintegrasikan perangkat komputer, seperti mikroprosesor, memori, display, storage, dan teknologi komunikasi ke dalamnya. 

Suatu jaringan komputer pada umumnya terdiri atas: 

 Minimal dua buah komputer 

 Kartu jaringan (network interface card / NIC) pada setiap komputer 

 Medium Koneksi, yang menghubungkan kartu jaringan satu komputer ke komputer lainnya, biasa disebut sebagai medium transmisi data, bisa berupa kabel maupun nirkabel atau tanpa-kabel (wireless seperti radio, microwave, satelit, dan sebagainya). 

Perangkat Lunak Sistem operasi jaringan (network operating system software / NOSS) yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan sistem jaringan, misalnya: Microsoft Windows 2000 server, Microsoft Windows NT, Novell Netware, Linux, dan sebagainya. 

 Peralatan interkoneksi, seperti Hub, Bridge, Switch, Router, dan Gateway, apabila jaringan yang dibentuk semakin luas jangkauannya. 

Local Area Network (LAN) atau Jaringan Area Lokal Sebuah LAN merupakan jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil. LAN umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah yang berukuran tidak lebih dari sekitar satu kilometer persegi. Dalam beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah file server, yang digunakan untuk menyimpan 7 perangkat lunak (software) yang mengatur aktivitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam network, yang disebut workstation. Kemampuan workstation biasanya lebih rendah dari file server dan mempunyai aplikasi lain, selain aplikasi untuk jaringan, di dalam harddisk. Sebagian besar LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Setiap topologi memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan masingmasing juga memiliki keuntungan dan kerugian. 

Topologi tidak tergantung kepada medianya dan setiap topologi biasanya menggunakan media sebagai berikut: (1) Twisted Pair; (2) Coaxial Cable; (3) Optical Cable; dan (4) Wireless. 

Topologi dibagi menjadi dua jenis yaitu, Physical Topology dan Logical Topology. Dibawah ini adalah jenis-jenis Physical Topology. 

a. Topologi Jaringan Mesh Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian, disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya. 

b. Topologi Jaringan Bus Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara 8 bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer. 

c. Topologi Jaringan Bintang (Star) Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. 

d. Topologi Extended Star Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star, yaitu: 

 Setiap node berkomunikasi langsung dengan subnode, sedangkan subnode berkomunikasi dengan central node. Traffic data mengalir dari node ke subnode lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.  Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.  Jika satu kabel subnode terputus maka subnode yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap subnode akan terputus.  Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” yang hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops. 

e. Topologi Jaringan Hirarki atau Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband signalling dan juga mendukung, baik contention maupun token bus access. 

f. Topologi Jaringan Cincin (Ring) Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian, kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini, antara lain tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain. 

Model/Tipe Jaringan Komputer Dalam jaringan terdapat tiga buah peran yang dijalankan. Yang pertama adalah client. Peran ini hanya sebatas pengguna tetapi tidak menyediakan sumberdaya (sharing), informasi, dan lain-lain. Peran kedua adalah sebagai peer, yaitu client yang menyediakan sumberdaya untuk dibagi kepada client lain sekaligus memakai sumberdaya yang tersedia pada client yang lain (peer to peer). Peran yang terakhir adalah sebagai server, yaitu menyediakan sumberdaya secara maksimal untuk digunakan oleh client, tetapi tidak memakai sumberdaya yang disediakan oleh client. Dibawah ini akan dijelaskan jenis-jenis jaringan yang ada : 

a. Model Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja. Setiap komputer di dalam jaringan peer mempunyai fungsi yang sama dan dapat berkomunikasi dengan komputer lain yang telah memberi izin. Secara sederhana, setiap komputer pada jaringan peer berfungsi sebagai client dan server sekaligus. Jaringan peer digunakan di sebuah kantor kecil dengan jumlah komputer sedikit, yaitu dibawah sepuluh workstation. Model ini cocok untuk jaringan kecil, seperti Windows for Workgroup. Dalam sistem jaringan ini, yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer cukup memasang netword card di kedua komputernya, kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. 

b. Model Client / Server Model ini memisahkan secara jelas antara server, yaitu yang dapat memberikan layanan jaringan dan client, yaitu yang hanya menerima layanan. Beberapa komputer diatur (setting) sebagai server yang memberikan segala sumberdaya (resource) dari jaringan, seperti printer, modem, saluran dan lain-lain kepada komputer lain yang terkoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client. Agar server dan client (dan diantara mereka) dapat berkomunikasi, server menggunakan aplikasi jaringan yang disebut server program, sementara client menggunakan client program untuk berkomunikasi dengan server program pada server. Jaringan berbasis server atau client-server diartikan dengan adanya server didalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau lebih server. Client juga biasa disebut front-end yang meminta layanan, seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat. Pada Windows NT, Windows 2000, dan Windows Server 2003, jaringan berbasis server diorganisasikan di dalam domain-domain. Domain adalah koleksi jaringan dan client yang saling berbagi informasi. Keamanan domain dan perizinan log on dikendalikan oleh server khusus yang disebut domain controlle. Terdapat satu pengendali domain utama atau Primary Domain Controller (PDC) dan beberapa domain controller pendukung atau Backup Domain Controller (BDC) yang membantu PDC pada waktu-waktu sibuk atau pada saat PDC tidak berfungsi karena alasan tertentu. Primary Domain Controller juga diterapkan di dalam jaringan yang menggunakan server Linux. Software yang cukup andal menangani masalah ini adalah samba yang sekaligus dapat digunakan 10 sebagai penyedia layanan file dan print yang membuat komputer Windows dapat mengakses file-file di mesin Linux dan begitu pula sebaliknya. 

c. Jaringan Hybrid Jaringan hybrid memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan diatas. Hal ini berarti pengguna dalam jaringan dapat mengakses sumberdaya yang di-share oleh jaringan peer, dan dapat memanfaatkan seumber daya yang disediakan oleh server pada waktu yang sama. Keuntungan jaringan hybrid adalah sama dengan keuntungan menggunakan jaringan berbasis server dan berbasis peer. Sementara jaringan hybrid memiliki kekurangan seperti pada jaringan berbasis server. 

Protokol Jaringan Komputer Protokol jaringan adalah aturan-aturan atau tata cara yang digunakan dalam melaksanakan pertukaran data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data, mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan. Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entiti atau perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua entiti, dibutuhkan saling pengertian di antara kedua belah pihak. Setiap jenis topologi jaringan memiliki protokol tertentu, misalnya pada topologi Bus dikenal protokol Ethernet, dan pada topologi Cincin dikenal protokol Token-Ring. Protokol standar komunikasi data yang menjadi acuan dalam perancangan hardware maupun software jaringan adalah Model Referensi OSI (Open System Interconnection) yang ditetapkan oleh organisasi acuan sedunia ISO (International Standard Organization). Menurut OSI, komunikasi antara 2 komponen dalam jaringan memerlukan 7 lapisan, mulai dari lapisan Aplikasi dimana pengguna memulai pengiriman datanya, hingga lapisan Fisik dimana data dalam bentuk sinyal listrik ditransmisikan melalui media komunikasi. Protokol jaringan praktis yang digunakan dewasa ini pada jaringan Internet maupun Intranet adalah protokol Model Referensi TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol TCP/IP ini merupakan penyederhanaan dari OSI dengan menggabungkan lapisan-lapisannya sehingga tersisa hanya lima lapisan. 

IP merupakan protokol pada network layer yang bersifat: 

 Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirim pada suatu saat akan melalui rute secara independen. Paket IP (datagram) akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilalui oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan keseluruhan datagram tiba di tempat tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula. 

 Unreliable atau ketidakandalan, yakni Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. IP hanya akan melakukan best effort delivery, yakni melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan. IP juga didesain untuk dapat melewati berbagai media komunikasi yang memiliki karakteristik dan kecepatan yang berbeda-beda. Pada jaringan Ethernet, panjang satu datagram akan lebih besar dari panjang datagram pada jaringan publik yang menggunakan media jaringan telepon, atau pada jaringan 11 wireless. Perbedaan ini semata-mata untuk mencapai throughput yang baik pada setiap media. Pada umumnya, semakin cepat kemampuan transfer data pada media tersebut, semakin besar panjang datagram maksimum yang digunakan. Akibat dari perbedaan ini, datagram IP dapat mengalami fragmentasi ketika berpindah dari media kecepatan tinggi ke kecepatan rendah (misalnya dari LAN Ethernet 10 Mbps ke leased line menggunakan Point-to-Point Protocol dengan kecepatan 64 kbps). Pada router / host penerima, datagram yang ter-fragmen ini harus disatukan kembali sebelum diteruskan ke router berikutnya, atau ke lapisan transport pada host tujuan. Hal ini menambah waktu pemrosesan pada router dan menyebabkan delay. 

Peralatan Jaringan Komputer Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam jaringan, peralatan ini sering digunakan di dalam perkantoran dan perusahan besar. Peralatan ini adalah : 

1. Network Interface Card Dalam memilih network interface card, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. Pertimbangan-pertimbangan ini sangat penting untuk diperhatikan, yaitu:  Tipe jaringan seperti Ethernet LANs, Token Ring, atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI).  Tipe Media seperti Twisted Pair, Coaxial, Fiber-Optic, dan Wireless.  Tipe Bus seperti ISA dan PCI. 

2. PCMCIA Card PCMCIA card adalah card jaringan yang digunakan untuk terhubung kedalam sebuah jaringan tanpa menggunakan kabel. 

3. Modem Modem atau Modul the Modulator adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk terhubung ke jaringan internet menggunakan kabel telepon. 

4. HUB/Switch HUB atau Switch digunakan untuk menghubungkan setiap node dalam jaringan LAN. Peralatan ini sering digunakan pada topologi star dan extended star. Perbedaan antara HUB dan Switch adalah kecepatan transfer datanya, yaitu 10:100 Mbps. 

5. Bridge Bridge adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan. Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan media jaringan yang tidak sama seperti kabel unshielded twisted pair (UTP) dan kabel fiber-optic, dan untuk menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring dan Ethernet. Bridge me-regenerate sinyal tetapi tidak melakukan konversi protokol, sehingga protokol jaringan yang sama (seperti TCP/IP) harus berjalan kepada kedua segemen jaringan yang terkoneksi ke bridge. Bridge dapat juga mendukung Simple Network Management Protocol (SNMP), serta memiliki kemampuan diagnosa jaringan. Bridge hadir dalam tiga tipe dasar, yaitu Local, Remote, dan Wireless. Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN. 

6. Router Router adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan dengan melanjutkan paket-paket dari satu jaringan logika ke jaringan yang lain. Router banyak digunakan di dalam internetwork yang besar menggunakan keluarga protokol TCP/IP dan untuk menghubungkan semua host TCP/IP dan LAN ke internet menggunakan dedicated leased line. 

7. Crimping Tools Crimping tools berguna untuk memotong, merapikan dan mengunci kabel UTP dalam melakukan instalasi Networking. 

Local Area Network (LAN) 

Sistem Pengertian Local Area Network atau biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya mencakup wilayah yang kecil seperti jaringan komputer antar kampus, antar gedung, antar kantor, dalam rumah, dan sekolah. Pada saat ini banyak LAN berbasis teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang memiliki kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbps. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk jaringan LAN. Tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasanya disebut hotspot. Pada sebuah LAN setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri dan berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang diberikan. Sumber daya berupa data atau perangkat seperti printer, scanner, dan lain sebagainya. Pada jaringan LAN, seorang pengguna dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan cara menggunakan aplikasi yang sesuai. 

Berbeda dengan jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :  Mempunyai pesan data yang tinggi.  Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit.  Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi. Salah satu komputer di antara jaringan komputer akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan LAN tersebut. Tujuan Tujuan utama dalam jaringan lan adalah untuk menghubungkan dua komputer atau lebih dalam satu jaringan sehingga bisa bertukar informasi. Untuk lebih lengkapnya berikut adalah tujuan dibangunnya jaringan LAN:  Menghubungkan antar komputer dalam satu wilayah / lokasi  Komunikasi antar komputer dan perangkat dalam jaringan  Resource Sharing / berbagi data dan program  Menghemat pembiayaan karena perangkat dapat digunakan secara bersama-sama dalam satu jaringan Fungsi Jaringan LAN atau jaringan lokal berfungsi untuk menghubungkan beberapa komputer dalam satu lokasi agar bisa terhubung satu sama lain sehingga akan memudahkan pertukaran data dan mempercepat proses kerja. Dengan adanya jaringan lan ini semua pekerjaan dapat dikerjakan dengan cepat dan mudah karena kita bisa mengakses data dari komputer mana saja, selain itu jaringan lan juga akan menghemat 14 biaya karena perangkat yang ada pada jaringan LAN dapat digunakan secara bersama-sama dengan menggunakan teknik sharing misalnya sharing printer, sharing file dan lain-lain. 

Berikut adalah fungsi dan manfaat jaringan LAN:  Mempercepat proses pertukaran data dalam jaringan (sharing data)  Lebih hemat dan efisien karena perangkat dapat digunakan secara bersama-sama dalam satu jaringan (misal: printer, server, dll)  Memungkinkan informasi dan data tetap up to date sehingga jika ada pembaruan data dalam jaringan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah Karakteristik Jaringan LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :  Mempunyai pesat data yang lebih tinggi karena hanya dalam lingkup satu wilayah saja  Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit (dalam kantor, kampus, sekolah atau rumah)  Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi (tidak membutuhkan akses internet) Prinsip Kerja Jaringan LAN dapat definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah system komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan pemilik dan pengelola media komunikasinya adalah pemilik jaringan LAN itu sendiri dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa sebuah jaringan LAN dibatasi oleh lokasi secara fisik. Adapun penggunaan jaringan LAN itu sendiri mengakibatkan semua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama. Jaringan LAN yang umumnya menggunakan hub/switch akan mengikuti prinsip kerja hub itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa hub tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian data secara broadcast, dan juga karena hub hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu. Itulah diantara kelebihan dan kekurangan jaringan LAN. Komponen dan Langkah Pembuatan Jaringan LAN merupakan jaringan komputer local yang digunakan untuk area terbatas seperti rumah ataupun sekolah. 

Jaringan LAN sangat mudah dibuat karena hanya membutuhkan beberapa peralatan dan setting pada komputer. 

 Workstation, yaitu node atau host yang berupa sebuah sistem komputer. 

 Server, yaitu suatu Perangkat keras (hardware) yang memiliki fungsi untuk melayani jaringan dan workstation yang terhubung pada jaringan tersebut. Pada umumnya sumber daya (resources) seperti printer, disk, dan lain sebagainya yang hendak dipakai secara bersama oleh para pemakai di workstation berada dan bekerja pada sebuah server.  

 Link, Workstation dan server tidak bisa berfungsi jika peralatan tersebut secara fisik tidak terhubung.  Router adalah alat yang terpenting pada sebuah jaringan, bisa dikatakan sebagai jantung pada jaringan. Router berfungsi untuk menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lainnya. Biasanya router menghubungkan jaringan internet dengan jaringan LAN. 

 Switch berbeda dengan router, switch berfungsi untuk menghubungkan masing-masing komputer pada jaringan LAN.  Ethernet Card adalah adapter untuk mencolokkan kabel ethernet sehingga komputer bisa tersambung ke jaringan. Biasanya pada komputer terbaru kartu ini telah disematkan secara onboard sehingga anda tidak perlu membeli lagi. 

 Ethernet Cable adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke router atau bisa juga komputer satu ke komputer lainnya. Ujung kabel ini diberi sebuah konektor yang disebut RJ45. RJ-45 memiliki 2 pengaturan, yaitu straight dan cross. Straight digunakan untuk menghubungkan komputer ke router, sedangkan cross digunakan untuk menyambungkan komputer dengan komputer secara langsung. 

 Modem, jika ingin menghubungkan jaringan anda ke internet, maka harus membeli sebuah alat yaitu modem. Jika tidak membeli sebuah modem, maka komputer hanya bisa berkomunikasi dengan komputer lainnya yang terdapat pada jaringan LAN. 

 Peralatan pelengkap lainnya yaitu crimping tool, LAN tester, gunting, multimeter. Crimping tool digunakan untuk menyambungkan RJ-45 dengan kabel ethernet. LAN tester digunakan untuk testing kabel LAN yang sudah dibuat agar dapat diketahui kabel tersebut telah berfungsi atau tidak. Anda juga bisa meminta tolong kepada penjual kabel ethernet untuk memasangkan RJ-45 sehingga anda tinggal memasangkan kabel tersebut menuju router dan komputer. 

Setelah hardware terpasang lanjut ke tahap untuk mensetting software. Setting meliputi instalasi OS, setting network connection, konfigurasi TCP/IP Address, terakhir uji coba jaringan yang telah dipasang. Mengaktifkan Internet Connection Sharing ICS yang bertujuan untuk membagikan koneksi internet komputer host menuju komputer lain. Untuk mengaktifkan ICS pada komputer server, buka Control Panel, klik Change Adapter and Internet, klik Network and Sharing Center, klik Change Adapter Center, klik kanan pada koneksi yang ingin dibagikan, klik Properties, klik tab Sharing, lalu centang kotak Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection, simpan. Sampai tahap ini hanya komputer server yang biasa terhubung ke internet setelah koneksi dibagikan, maka masingmasing komputer harus mendapatkan IP Address dengan cara : 

 Buka Control Panel, klik Network and Internet, klik Network and Sharing Center, klik Change Adapter Center. 

 Klik kanan pada koneksi LAN, klik properties. 

 Klik Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) atau Internet Protocol Version 6 (TCP/IPv6), kemudian pilih properties. 

 Klik Obtain IP address automatically atau Obtain an IPv6 address Automatically.

PASANG PADA SMART BUILDING

Kemajuan teknologi pada sistem bangunan telah menyebabkan perkembangan luas pada Smart Building. Smart Building adalah salah satu yang menggunakan teknologi untuk mengotomatiskan pengoperasian sistem bangunan untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan penghuni. Smart Building menggunakan teknologi untuk memantau sistem fasilitas dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Tujuan dari Smart Building adalah menggunakan komputer dan perangkat lunak untuk mengontrol pencahayaan, sistem alarm, HVAC (heating, ventilation, air-conditioning), dan sistem lainnya hanya melalui satu antarmuka komputer. Meskipun tidak ada standar universal untuk Smart Building, ada beberapa karakteristik umum yang dimiliki dan biasanya ditawarkan oleh sebagian besar Smart Building: 

 Kemampuan untuk mengendalikan sistem bangunan utama. Fungsi paling mendasar yang diperlukan untuk Smart Building adalah mengendalikan sistem bangunan utama yang memengaruhi keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan penghuni. Sistem-sistem itu termasuk HVAC, sistem kebakaran dan keselamatan jiwa, alarm, kontrol akses, atau sistem lain yang penting untuk operasional fasilitas bangunan. 

 Kemampuan untuk melakukan tugas manajemen yang kompleks. Smart Building mampu mengelola sistem secara proaktif sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan variabel, kondisi lingkungan, dan kejadian darurat. 

 Kemampuan untuk mengoordinasikan tindakan antara beberapa sistem sekaligus. Smart Building harus mampu mengendalikan banyak sistem secara bersamaan untuk mencapai satu tindakan terkoordinasi. 

 Kemampuan berkomunikasi dan melaporkan. Sistem Smart Building mampu menghasilkan informasi dan laporan terperinci yang dikustomisasi menggunakan praktik konektivitas modern (seperti xml melalui IP). Informasi ini digunakan oleh facility manager untuk memantau fasilitas bangunan. Sistem Smart Building dapat menghasilkan laporan komprehensif, mengirim peringatan email otomatis, dan menghasilkan laporan khususlainnya yang diperlukan oleh facility manager. Selain itu, sistem Gedung Cerdas berkomunikasi dengan sistem luar, fasilitas, pemangku kepentingan, kantor jarak jauh atau kantor pusat, atau entitas lain yang diidentifikasi oleh facility manager. Jadi secara umum kita semua dapat sepakat bahwa interkonektivitas dan pengumpulan data realtime yang membuat bangunan “cerdas” dan memungkinkan pemilik bangunan dan pengelola jaringan untuk mengurangi biaya serta membuat bangunan lebih hemat energi dan lebih aman. Bangunan berevolusi menjadi ekosistem terintegrasi, dan pada akhirnya bangunan sebagai layanan. Nantinya bangunan akan menjadi lingkungan yang sepenuhnya digital yang semuanya tentang menciptakan pengalaman baru. Seperti yang diilustrasikan di sini, konektivitas dan telekomunikasi merupakan hal mendasar untuk kesuksesan ini. Untuk memenuhi harapan penggunaan dalam gedung, kita perlu membangun infrastruktur yang signifikan di dalam gedung kita. 

Semua ini menimbulkan pertanyaan: apakah infrastruktur yang ada sekarang siap untuk mendukung teknologi ini?

Penulis, dosen pemrograman, arsitektur komputer dan distributed control system di JTE Politeknik Negeri Bali



No comments: