Sunday, October 18, 2020

Startup TRAVEL & paket NYEPI

PAKET NYEPI antara STARTUP TRAVEL dan TRADISI BALI

I Gede Suputra Widharma

Salah satu aplikasi digital yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara daring dengan fokus perjalanan domestik di Indonesia. Perusahaan aplikasi digital ini memiliki basis operasional di Jakarta. Didirikan pada tahun 2012 oleh sekelompok anak muda berjiwa kreatif inovatif. Salah satu perusahaan rintisan (startup) berstatus unicorn asal Indonesia ini mengembangkan layanannya pada pemesanan tiket kereta api, bus, penyewaan mobil, hingga aktivitas wisata. Sejak tahun 2015, mulai berekspansi ke sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. Di Bali pada khususnya, tingkat kunjungan para wisatawan ke Bali dari tahun ke tahun semakin meningkat, ditambah lagi dengan adanya promo promo liburan murah, atau paket liburan murah ke Bali yang diberikan oleh para perusahaan penyedia layanan secara online, salah satunya, banyak hal yang dapat didapat jika kita menggunakan aplikasi ini, terutama cashback, penggantian schedule dan lainnya. 

Tetapi jika kita mengenal Bali maka sudah pasti tidak jauh dari kata budaya dan tradisinya, nah bagaimana cara kita sebagai para pribumi atau masyarakat lokal Bali dapat tetap memberikan layanan walau sedang ada perayaan Hari Raya Nasional Nyepi ? ini merupakan suatu tantangan baru dan yang paling sulit dihadapi oleh para penyedia layanan booking online, karena jika di Bali saat Nyepi dilarang melakukan aktivitas apapun di luar pekarangan rumah, sedangkan bagaimana jika para wisatawan hanya dapat liburan pada saat Hari Nyepi berlangsung? ini merupakan sebuah dilema yang mesti dipecahkan.

Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa. Tiap suku bangsa memiliki budaya masing-masing. Oleh karena itu, Indonesia kaya akan kebudayaan. Tradisi dan budaya di Bali selalu menjadi daya tarik yang tidak pernah habis atau membosankan. Sebagai perayaan terbesar di Pulau Dewata, Hari Raya Nyepi memiliki keistimewaan tersendiri yang dimulai sejak malam menjelang Nyepi, hingga berakhir keesokan harinya. Meskipun hampir semua aktivitas dibatasi pada saat Nyepi, mengunjungi Bali saat umat Hindu melaksanakan ritual Tahun Baru Saka tetap menjadi rencana liburan yang patut dicoba. 

Berikut adalah 5 alasan wisatawan harus ke Bali saat perayaan Nyepi: 

1. Menikmati udara Bali yang lebih segar Setelah Hari Raya Nyepi berakhir, kamu akan merasakan sendiri segarnya udara Bali yang tidak terkontaminasi kendaraan bermotor selama kurang lebih 24 jam. Udara segar tanpa polusi di Bali hanya dapat anda rasakan setelah Nyepi. 

2. Pemandangan malam penuh bintang Ini juga merupakan alasan utama wisatawan, terutama para pencinta astrofotografi, datang ke Bali sewaktu Hari Raya Nyepi, Karena tidak ada aktivitas sepanjang hari, polusi udara pun berkurang. Selain itu, bintang di langit terlihat semakin terang karena tidak ada polusi cahaya dari bangunan atau kendaraan. Alhasil, menatap bintang dari balkon atau teras kamar hotel dengan mata telanjang pun menjadi aktivitas sangat menyenangkan untuk dilakukan. Jika cuaca cerah, pemandangan langit bertabur bintang tersebut dapat diabadikan dengan kamera dari jendela atau rooftop hotel. 

3. Paket Promo Hotel Saat Nyepi Umat Hindu Bali menjalani Nyepi selama satu hari dengan menjalankan empat pantangan, yakni Amati Geni (pantang menyalakan api), Amati Karya (tidak melakukan aktivitas bekerja), Amati Lelanguan (pantang menghibur diri), dan Amati Lelungaan (pantang bepergian keluar rumah). Pendatang, baik warga non-Hindu di Bali atau wisatawan pun turut mengikuti pantangan-pantangan tersebut. Supaya tamu tetap merasa nyaman, hotel-hotel di Pulau Dewata menawarkan paket menginap 2 malam, yang sudah termasuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Paket menginap saat Nyepi biasanya juga dilengkapi potongan harga khusus untuk aktivitas menarik yang bisa dilakukan di dalam area hotel, seperti kelas yoga atau paket spa. 

4. Waktu yang tepat untuk melihat ritual tradisional Ada rangkaian ritual tradisional sebelum Hari Raya Nyepi. Selain upacara penyucian diri Melasti, ada juga upacara pengrupukan yang juga dikenal sebagai  parade ogoh-ogoh, dan ritual perang api yang dilakukan di malam sebelum Nyepi dengan tujuan mengusir roh-roh jahat. Setelah selesai melewati Nyepi, umat Hindu di Bali pun menjalani ngembak Geni yang berarti bebas menyalakan api atau kembali bebas beraktivitas. Pada upacara ini, warga beribadah ke pura lalu dilanjutkan dengan dharma santi atau bersilahturahmi dengan keluarga dan kerabat. Selain itu, ada pula ritual omed-omedan dimana para pemuda saling tarik-menarik dan berciuman. Ritual ini dapat dapat disaksikan di kawasan Sesetan di Denpasar. 

5. Pantai di Bali sepi setelah Nyepi Tidak hanya pantai, biasanya tempat-tempat wisata lain juga relatif sepi di pagi hari setelah Nyepi. Selain karena Pulau Bali ditutup dan tidak ada aktivitas wisata selama Hari Raya Nyepi, penduduk yang tinggal di Bali pun umumnya masih melakukan aktivitas-aktivitas terkait Nyepi sebelum kembali melakukan rutinitas normalnya. Kebijakan dari startup Pemesanan paket pada saat hari raya nyepi akan di jadwalkan ulang karena saat hari raya nyepi dilarang melaksakan kegiatan seluruh aktivitas yang bersifat bergerak, bersuara seperti transportasi, maupun pelayanan umum diberhentikan sementara waktu demi kekusyukan umat Hindu beribadah satu hari penuh. Dan Hanya pelayanan rumah sakit yang tetap diperbolehkan buka selama Hari Raya Nyepi. Kalau bisa saat pemesanan hotel sebelum hari raya nyepi di rayakan karena pada saat itu masih bisa dilaksanakan pemesanan hetel, bila pemesanan bertepatan pada hari raya Nyepi akan dilakukan penjadwalan ulang demi menjaga tradisi leluhur. 

Jadi pada saat hari raya Nyepi,  tetap menyediakan paket wisata hotel di bali namun harus menginap dari hari sebelum hari raya Nyepi tersebut. Walaupun pada hari raya tersebut tidak ada kegiatan apapun di bali, namun di hotel biasanya terdapat event yang diadakan di intern hotel untuk tamutamu yang menginap pada saat hari raya Nyepi. Namun sebenarnya yang wisatawan cari pada saat hari raya tersebut adalah pada saat satu hari sebelum hari raya Nyepi yaitu hari Pengerupukan. Pada hari Pengerupukan, desa-desa di bali mengadakan pengarakan ogoh-ogoh sebagai simbolis mengusir dan melebur roh-roh jahat. Pada saat hari raya Nyepi, wisatawan menikmati 1 hari di Bali tanpa adanya polusi dan tanpa adanya orang-orang beraktivitas, artinya terdapat keheningan di Bali pada saat hari raya ini. Tradisi inilah yang wisatawan inginkan. Hanya di Bali yang terdapat hari raya seperti ini, anggapannya pada hari raya ini Bali di istirahatkan selama 1 hari tanpa aktivitas kendaraan bermotor, kendaraan laut, kendaraan udara, aktivitas manusia bekerja tetapi terdapat pengecualian di dalam hotel. 

Jadi tampilkanlah lebih banyak hotel-hotel yang menyediakan paket wisata hari raya Nyepi. Karena pada saat inilah kita dapat memberi contoh kepada negara-negara lain untuk mulai mengistirahatkan Bumi dari polusi polusi yang saat ini sudah banyak menguasai udara di bumi. Bumi kita perlu juga istirahat walaupun hanya satu hari setahun, ini sudah sangat bermanfaat untuk mengurangi polusi baik di udara, air, maupun darat karena tidak ada aktivitas apapun pada saat hari raya ini. Marilah kita mulai menyadari kepedulian lingkungan sangatlah penting. Hari raya ini sangat bermanfaat bagi lingkungan di Bumi.

Penulis, founder dan IT development startup Jago Servis, dosen arsitektur komputer JTE Politeknik Negeri Bali



No comments: